Indonesia memiliki ragam budaya luar biasa. Temukan kekayaan tradisi melalui visual di bawah ini.
Contoh: Kolintang, Genderang. Musik ini digunakan dalam acara adat, penyambutan tamu, dan ritual kepercayaan.
Kolintang dimainkan dalam ansambel dan digunakan untuk mengiringi tarian, nyanyian, maupun upacara adat. Suaranya lembut dan merdu. Kolintang Minahasa telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO tahun 2023.
Ansambel alat musik tiup yang seluruhnya terbuat dari bambu, seperti klarinet bambu, saksofon bambu, dan bass bambu. Dimainkan oleh kelompok besar (biasanya 30–40 orang). Musik bambu populer dalam festival, penyambutan, dan acara gereja.
Kombinasi dari kolintang, tambur, gong, dan alat musik bambu. Musik ini membentuk satu kesatuan harmonis dan biasanya digunakan dalam acara resmi atau hiburan rakyat.
Tarian daerah mencerminkan nilai-nilai budaya, keberanian, spiritualitas, serta kebersamaan masyarakat lokal.
Tarian penyambutan tamu yang melambangkan kegembiraan dan penghormatan. Biasanya dibawakan oleh penari wanita dengan selendang atau sapu tangan, dan diiringi musik tradisional Minahasa.
arian sakral yang ditarikan oleh perempuan dengan busana putih. Tarian ini memiliki nuansa religius dan digunakan dalam upacara adat sebagai bentuk penghormatan kepada roh leluhur.
Tarian pergaulan yang merupakan hasil akulturasi budaya Minahasa dengan budaya Eropa, terutama Portugis dan Spanyol. Ditarikan oleh pasangan pria dan wanita, biasanya dalam acara hiburan dan perayaan.
Tarian massal yang ditarikan oleh pria dan wanita sebagai bentuk ungkapan syukur atas hasil panen. Gerakannya anggun dan dilakukan secara berkelompok, mencerminkan semangat gotong royong dalam kehidupan masyarakat Minahasa.
Tarian perang tradisional yang dibawakan oleh pria dengan kostum merah dan senjata seperti pedang atau tombak. Tarian ini melambangkan keberanian dan semangat juang masyarakat Minahasa. Kabasaran dulunya hanya ditarikan oleh keturunan pejuang.
Baju adat daerah mencerminkan identitas budaya, nilai historis, serta status sosial dalam masyarakat tradisional.
Baju adat khusus untuk pernikahan adat Minahasa. Pria memakai setelan hitam atau merah dengan destar (ikat kepala), sedangkan wanita memakai kebaya mewah dengan kain panjang dan sanggul berhias emas. Digunakan dalam prosesi adat mapalus atau toki pintu.
Kostum khas penari Kabasaran yang terdiri dari pakaian merah menyala dengan hiasan bulu dan aksesoris perang seperti pedang dan tombak. Melambangkan keberanian dan semangat juang, hanya digunakan oleh keturunan Worang Kabasaran dalam acara adat dan festival budaya.
Pakaian adat wanita Minahasa berupa kebaya putih atau terang dengan hiasan kepala seperti sanggul dan bunga. Digunakan dalam upacara adat, pernikahan, dan kegiatan budaya, melambangkan kelembutan dan kehormatan perempuan Minahasa.
Lagu daerah mencerminkan nilai-nilai kehidupan, kearifan lokal, dan ekspresi budaya masyarakat setempat.
Lagu Si Patokaan menggambarkan perpisahan antara seorang ibu dan anak yang akan pergi merantau.
Lagu daerah yang menggambarkan cinta dan kebersamaan dalam keluarga Minahasa.
Lagu pengantar tidur yang sangat populer di kalangan masyarakat Minahasa.
Upacara adat merupakan warisan budaya yang sarat makna spiritual, sosial, dan simbolik dalam kehidupan masyarakat.
Suku Minahasa memiliki suatu tradisi pemakaman yang unik yang berbeda dari yang lain, yaitu dengan meletakkan posisi jenazah ke arah utara dan di tekuk kaki jenazah sehingga tumit kaki menempel pada pantat, dan kepala mencium lutut.
Mekiwuka adalah tradisi untuk menyambut tahun baru di Manado, Sulawesi Utara. Maknanya sebagai ungkapan rasa syukur atas sepanjang tahun yang telah dilewati.
Upacara adat Tulude merupakan upacara adat tahunan berbentuk hajatan yang berasal dari kepulauan Sangihe, Talaud dan Sitaro. Upacara adat ini adalah hasil dari warisan para leluhur masyarakat setempat sehingga sangatlah sakral.